Selasa, 09 November 2010

BAGIAN - BAGIAN BIOLA


Satu buah biola, terdiri dari:
* Kepala biola
Bagian paling atas dari biola. Bentuknya terkesan menggulung dan terukir rapi. Gunanya untuk memperkuat finger board dan sebagai tumpuan leher pasak.
* Kotak pasak
Berfungsi sebagai tempat 6 lubang pasak.
* Pasak
Untuk menggulung dan mengulur senar
* Baut
Berfungsi untuk mengaitkan senar
* Leher biola
Biasanya terbuat dari kayu mapel. Pada leher biola terdapat:
* Finger board(papan jari)
Dibuat dari kayu eboni. Kayu eboni dipilih karena sifatnya yang tahan lama, keras dan menawan.
* Sadel atas
Bentuknya berupa bejolan di bagian paling atas leher biola. Berguna untuk menahan senar biola dibagian atas.
* Badan biola(purfling)
Terdiri dari dua papan suara yang melengkung yang disatukan oleh kayu yang disebut iga biola yang dilem menggunakan lem binatang, embuh apa jenenge. Dipandang dari depan maupun belakang, badan biola menyerupai bentuk jam pasir.
* Lekukan C
Berguna memberi ruang pada Bow saat kita bermain agar dapat bebas dan gerakan tidak terbatas.
* Lubang berbentuk huruf f
Disebut demikian karena bentuknya menyerupai huruh f. Lubang suara ini digunakan sebagai lubang pertukaran udara dalam badan biola saat berasonansi dengan udara sekitar, dan mempengaruhi kelenturan suara biola.
* Jembatan biola
Jembatan biola dari kayu mapel. Berguna untuk menahan senar pada ketinggian tertentu dari finger board dalam bentuk melengkung agar senar dapat digesek sendiri-sendiri. Jembatan biola juga berguna untuk menghantarkan getasar suara ke badan biola agar dapat beresonansi.
* Senar
Biola terdiri dari empat buah senar. Senar paling rendah adalah G, kemudian yang lebih tinggi adalah senar D, selanjutnya A dan yang tertinggi E. Senar berfungsi untuk menghasilkan getaran suara pada biola. Senar biola berbeda dengan senar gitar. Senar khusus biola, mempunyai ukiran berbentuk kotak-kotak yang sangat kecil tapi lembut. Corak atau ukiran itu tidak begitu terlihat dan berguna supaya tangan pemain biola tidak tersayat pada saat bermain.
* Ekor biola
Berguna untuk mengaitkan ujung bawah senar yang dimasukkan kedalam masing-masing dari empat lubang. Di ekor biola terdapat:
· Penyetem tambahan
Digunakan untuk menyetem senar jika kekurangtepatan nada hanya sedikit. Biasanya hanya dipasang 2 penyetem saja. Tetapi jika ingin ditambah menjadi empat, tidak masalah asal tidak mengganggu.
* Pin dan tali
Berguna menahan ekor biola.
* Penyangga dagu
Letaknya bisa tersambung dengan ekor dan bisa terpisah di sebelah kiri. Berguna sebagau tempat tumpuan dagu saat bermain biola

Sejarah Biola

Sejarah Biola


Biola termasuk salah satu jenis dari kelompok Violin, yang terdiri dari: Biola kecil, biola menengah, biola besar dan biola-bass, perbedaannya terletak pada ukurannya, namun cara berbunyi dan cara resonansinya sama. Biola dimainkan dengan cara digesek, pada umumnya disebut: alat musik gesek/senar-busur. Asal usul alat musik gesek termasuk cukup lama di dalam sejarah umat manusia, seiring dengan penyebaran kebudayaan dan perubahan sejarah, oleh karena itu di wilayah berbeda kemungkinan terdapat sebutan berbeda untuk satu alat musik yang sama, atau bisa saja sebuah sebutan yang sama tapi yang dimaksud alat musik berbeda, perlahan-lahan seiring dengan situasi endemiknya maka telah berkembang menjadi alat musik yang beraneka-ragam.

KELAHIRAN

Menurut catatan kuno bangsa Aria di India, pada 5.000 tahun yang lampau, raja Ravana dari negara Sri Langka telah mencipta alat musik yang menggunakan senar-busur, yakni Ravanastron, kemudian Ravanastron menyebar ke Afghanistan dan Persia, pada awal abad ke 1, semasa zaman kerajaan Da Yue Shi di Afghanistan, bentuk instrument musik itu berubah menjadi bentuk Pipa (alat musik petik dari Tiongkok), papan atasnya datar, punggungnya berasal dari kayu utuh yang dipahat cekung, agak halus, nada dan resonansinya agak besar. Pada abad ke 7 menyebar ke wilayah Arab dan sewaktu zaman keemasan Islam namanya diubah menjadi Rebab.

PENYEBARAN KE EROPA

Sekitar abad ke 8, seiring dengan perluasan pengaruh Islam, Rebab masuk ke Spanyol, kala itu Spanyol dibawah kekuasaan dinasti Aragon, orang Spanyol menyebut instrument tersebut sebagai Rebec atau Rebeca. Dalam waktu bersamaan juga memasuki Roma, Yunani, Eropa Timur dan Italia.

Pada abad pertengahan di Eropa, wilayah perkembangan alat musik gesek ialah Italia, Jerman dan Perancis, meskipun asal usul alat musik gesek bukan di Eropa, tetapi telah dibesarkan dan berjaya di Eropa. Alat musik gesek yang mula-mula masuk ke Eropa terdiri dari 2 macam yakni: Pegangan vertical dan Pegangan di atas lengan.

Biola dengan pegangan vertical adalah cara penyajian awal dari alat musik gesek, semenjak awal Rebab-Arab sampai ke Rebeca, hingga setelah ratusan tahun perubahan dari Rebeca menjadi Viol, semuanya dimainkan dengan vertical, sampai dengan abad ke 18 digantikan dengan kepopuleran Biola. Namun cara pegangan vertical sampai sekarang dapat dipertahankan pada alat musik berbagai daerah, misalnya: Hu Qin (baca: Hu Jin) dari Tiongkok, Gadulka dari Eropa Timur, Sarangi dan Sardi dari India, Morinchur dari Mongolia dll.

Biola dengan cara pegang di atas lengan dimainkan dengan meletakkan Rebeca di atas punggung tangan atau dijepit di bawah rahang, kemungkinan terpengaruh oleh Lyra dari Mesir, juga dikarenakan akibat pengaruh pementasan keliling penyair gelandangan Eropa dengan seniman nomad, itulah pionir/bentuk awal dari biola modern.

Viol muncul lebih dulu 1 abad dibandingkan Biola, karena ia pegangan vertical, maka ia bukanlah bentuk awal Biola, kemudian kedua alat musik itu eksis bersama-sama selama 2 abad. Suara Viol jelas dan manis, lembut dan elegan, itulah sebabnya biasanya dimainkan di forum high society, seperti di dalam istana; sedangkan volume Biola agak besar, suaranya brilian dan indah, bisa dimainkan antara level kuat dan lemah, maka itu lebih sesuai dengan forum yang luas, seperti assembly dan ball room-hotel dll. Kemudian pada sekitar abad ke 17 (th 1650), jelas Biola lebih disukai oleh dunia, kebutuhan dan posisi Biola semenjak saat itu melampaui Viol.

KELAHIRAN BIOLA

Di bawah pertukaran dan hantaman budaya, Biola modern paling awal muncul pada abad ke 16 (sekitar th 1520) di Italia-utara, abad 16 adalah saat-saat tergemilang dari zaman Renaissance, dengan latar belakang Renaissance, lambat laun Biola mengarah ke bentuk modern sekarang ini, pembuatannya halus, proses/teknologi designnya sesuai dengan teknologi dan prinsip estetika, terlebih lagi suaranya yang indah dan nyaring, kuat serta lincah menonjolkan ciri alat musik zaman sekarang.


Kemudian ditambah lagi dengan ditumbuh-kembangkan oleh Cremona dan 3 clan pembuat biola paling terkenal dari Cremona yakni:, Amati, Stradivari dan Guarneri, hingga kini biola buatan mereka masih saja menjadi barang rebutan kolektor modern, dewasa ini masih diakui sebagai biola terbaik di dunia.


Pembuat biola zaman modern banyak yang giat mengupayakan perombakan dan pembaharuan, namun selalu saja tak mampu melebihi rancangan generasi pendahulu, walau terdapat sejumlah style pribadi ataupun perubahan mini, akan tetapi tetap tak bisa lepas dari pola semula, itulah sebabnya ada yang beranggapan, biola adalah item yang sudah maksimal di dalam sejarah teknologi umat manusia.

Teknik permainan dan kedudukan biola pada akhir abad ke 16 belum mencapai puncaknya, bagaimanapun perkembangan alat musik mengikuti dan saling mengisi dengan pemain dan komponis. Pada masa pertengahan abad ke 17, para komponis mulai khusus memperhatikan suatu bentuk musik untuk pertunjukan tertentu, seperti musik biola atau musik akustik, maka secara perlahan biola menggantikan peran viol.

Komponis Italia, Monteverdi secara resmi memasukkan biola ke dalam pertunjukannya, dan telah menciptakan banyak teknik bermain biola, menghasilkan lebih kaya lagi nada dan suara biola. Marini telah menulis banyak musik solo untuk biola. Sedangkan Corelli yang disebut sebagai “Bapak teknik biola modern”, adalah seorang pakar pertunjukan professional juga adalah seorang komponis, ia mulai mencipta sonata gaya biola dan 12 buah konser besar philharmonic orchestra (konser besar adalah bentuk awal dari konser). Karena telah hadir para komponis seperti tersebut diatas yang membuat perkembangan dan posisi biola telah maju dengan langkah besar, juga telah mempengaruhi komponis dari aliran klasik seperti: Bach, Georg Friedrich Händel, Mozart dll. Pada zaman Barocco karena kemajuan musik biola, musiknya lambat laun lepas dari cara pementasan musik akustik gereja dan terbentuklah pertunjukan musik dalam ruang. Sampai zaman akhir Barocco, skala bentuk orkestra dan kerumitannya semakin bertambah, dan teknik pertunjukan alat musik juga semakin lama semakin rumit dan beraneka ragam. Teknik biola juga pada awal abad ke 19 dibawa ke puncaknya oleh pakar biola Italia, Paganini.

MASUK KE TIONGKOK

Ravanastron yang disebut-sebut pada awal tulisan ini, (pada awalnya) belum juga menyebar ke Tiongkok, ada yang masuk ke India menjadi “Ke Jia Kum”, akhirnya pada abad ke 13 baru masuk ke Tiongkok, itu adalah Hu Qin-ekor kuda dari zaman dinasti Song. Sesudah lewat 400 tahun, biola modern baru seiring dengan masuknya misionaris dan pedagang pada zaman dinasti Qing (baca: Ching) masuk ke Tiongkok. Penyebaran awal biola hanya terbatas pada kegiatan misionaris di dalam istana, setelah perang Candu, biola baru melalui sejumlah besar misionaris berikut orang bule merembes ke masyarakat Tiongkok, gereja dan sekolah seminari berbondong-bondong mendirikan kelompok musik philharmonic orchestra dan telah mendidik dan membina banyak personil musik ala barat. Sampai tahun 1927 tuan Cai Yuanpei dan Xiao Yumei di Shanghai mendirikan musik centre negeri, ini adalah sekolah musik tingkat tinggi yang dibangun paling awal di Tiongkok, dan semenjak itu telah dimulai sendiri pendidikan personil pertunjukan.

(Materi studi: Zhuang Zongping – Rahasia Biola)

Pengertian Nirmana

Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang harus mempunyai nilai keindahan. Nirmana disebut juga ilmu tatarupa. Elemen –elemen seni rupa dapat dikelompokan menjadi 4 bagian berdasarkan bentuknya.
1. Titik, adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah               bundaran sederhana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah.
2. Garis, adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian masa dan warna.
3. Bidang, adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi pajang, lebar dan luas; mempunyai     kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis.
4. Gempal, adalah bentuk bidang yang mempunyai dimensi ketebalan dan kedalaman.

Penyusunan merupakan suatu proses pengaturan atau disebut juga komposisi dari bentuk-bentuk menjadi satu susunan yang baik. Ada beberapa aturan yang perlu digunakan untuk menyusun bentuk-bentuk tersebut. Walaupun penerapan prinsip-prinsip penyusunan tidak bersifat mutlak, namun karya seni yang tercipta harus layak disebut karya yang baik. Perlu diketahui bahwa prinsip-prinsip ini bersifat subyektif terhadap penciptanya.

Dalam ilmu desain grafis, selain prinsip-prinsip diatas ada beberapa prinsip utama untuk tujuan komunikasi dari sebuah karya desain.
1. Ruang Kosong (White Space), Ruang kosong dimaksudkan agar karya tidak terlalu padat dalam                     penempatannya pada sebuah bidang dan menjadikan sebuah obyek menjadi dominan.
2. Kejelasan (Clarity), Kejelasan atau clarity mempengaruhi penafsiran penonton akan sebuah karya.                 Bagaimana sebuah karya tersebut dapat mudah dimengerti dan tidak menimbulkan ambigu/ makna ganda.
3. Kesederhanaan (Simplicity), Kesederhanaan menuntut penciptaan karya yang tidak lebih dan tidak kurang.     Kesederhanaan seing juga diartikan tepat dan tidak berlebihan. Pencapaian kesederhanaan mendorong         penikmat untuk menatap lama dan tidak merasa jenuh.
4. Emphasis (Point of Interest), Emphasis atau disebut juga pusat perhatian, merupakan pengembangan             dominasi yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat perhatian sehingga mencapai         nilai artistic.

Unsur-unsur Nirmana

NIRMANA

Bertolak dari pengertian Nirmana, para perupa dan desainer cenderung mempersamakan pengertian Nirmana yang berarti ” tidak ada”. Dengan demikian pengertian Nirmana tiadak jauh dari itu, Nirmana bisa bermakna “kosang”, “tak ada sesuatu” atau berarti juga “ tidak nyata”; “abstrak”.
Dalam hubungan dengan desain hal itu berarti merupakan titik awal, titik paling awal, paling mendasar dalam mengenal desain. Dari pengertuan itu pulalahada yang menyebut Nirmana dengan “Rupa Dasar”
Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang harus mempunyai nilai keindahan (estetis). Nirmana disebut juga ilmu tatarupa. Unsur-unsur pembentuk organisasi estetis tersebut antara lain:
  1. Titik. Titik adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah bundaran sederhana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah.
  2. Garis, garis adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian masa dan warna. Melalui goresan-goresan berupa unsur garis tersebut seseorang dapat berkomunikasi. Begitu pun seorang perancang dapat mengemukakan pola rancangannya kepada orang lain karena setiap garis memiliki sifat/karakter yang berbeda-beda.
  3. Bidang, Sebuah garis yang bertemu ujung pangkalnya akan membentuk sebuah bidang, demikian juga beberapa garis yang saling potong satu sama lain akan membentuk beberapa bidang. Bidang merupakan bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi pajang, lebar dan luas; mempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis.
  4. Bentuk, setiap benda, baik benda alam maupun buatan mempunyai bentuk. Istilah ‘bentuk’ dalam bahasa Indonesia dapat berarti bangun(shape) atau bentuk plastis(form). Bangun ialahbentuk benda yang polos seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk menyebutkan sifatnya yang bulat, persegi, segitiga, tak teratur dan sebagainya. Bentuk plastis ialah bentuk benda sebagaimana terlihat terasa karena adanya unsur nilai(value) gelap-terang, sehingga kehadiran benda itu tampak dan terasa lebih hidup dan memainkan peran tertentu dalam lingkungannya.
  5. Warna. Warna merupakan unsur desain yang paling menonjol. Kehadiran unsur warna menjadikan benda dapat dilihat, dan melalui unsur warna orang dapat mengungkapkan suasana perasaan, atau watak benda yang di rancangnya. Sebagaimana unsur-unsur lainya, warna juga menunjukkan sifat/watak yang berbeda-beda, bahkan mempunyai variasi yang tidak terbatas. Sifat warna adalah ciri-ciri khas suatu warna dibandingkan dengan warna lain. Watak warna ialah kesan khas suatu warna terhadap perasaan. Berdasarkan sifat dan warna itu seorang perancang dapat memperhitungkan efek dari warna yang dirancangnya.
  6. Tekstur. Permukaan benda, baik benda alam maupun benda buatan, jarang yang sama satu sama lainnya. Ada yang halus, ada yang kasar, ada pula yang diantara halus dan kasar. Inilah yang disebut dengan tekstur.

Sabtu, 06 November 2010